:::HARIAN SINGGALANG ONLINE :::

 Banner.SK.Im.RumahGadang

Senin, 19 Juli 2010

Lima Alasan Shofwan Karim

ERSI RUSLI
Saya tertarik dengan tulisan Shofwan Karim (cendekiawan Muslim) yang dimuat di ruangan ini Selasa (13/7) mengomentari kemenangan pasangan Irwan-MK dalam pilkada gubernur Sumbar 30 Juni 2010.
Menurut dia ada lima alasan mengapa Irwan-MK memenangi pertarungan tersebut. Yang telah disahkan KPU Sumbar dalam rapat pleno Senin (13/7). Pasangan Irwan-MK memperoleh 32,44 persen, mengatasi yang lain.
Alasan pertama menurut Shofwan fanatisme pendukung Irwan yang diperlihatkan lima tahun yang lalu, mengantar Irwan menduduki kursi DPR-RI lagi.
Bagi saya ini ada benarnya, perlu ditambahkan kader-kader PKS di Sumbar banyak yang direkrut dari remaja yang sangat loyal dan pada pilkada baru-baru ini, mereka juga merupakan peserta pemilu pertama yang tersebar di seantero Sumatra Barat.
Juga perlu diingat kemenangan pasangan Fauzi Bahar menduduki kursi Walikota Padang untuk kedua kalinya juga berkat dukungan dari massa PKS, di mana PAN dan PKS mengusung pasangan Fauzi Bahar-Mahyeldi Ansyarullah.
Alasan kedua kader PKS di kota Padang ternyata sangat aktif membantu pasangan nomor 3 (Irwan-MK), para kader menyatakan “setiap pengabdian itu ibadah”. Memang kantong suara PKS terbanyak di Padang, jumlah pemilih di Padang mencapai 553.819 jiwa dan diprediksi tidak ada warga PKS yang golput.
Ketiga pengalaman empiris pasangan Irwan-MK, Muslim Kasim dua kali menjabat bupati Padang Pariaman dan pernah jadi Kepala Dolog Jawa Timur dan Bali.
Sedangkan Irwan juga sudah dua periode jadi anggota DPR-RI, dia juga sebagai guru besar pada universitas Muhammadiyaah Jakarta, intelektual yang sarat empiris.
Faktor keempat menyangkut usia, Irwan kini 48 tahun, sama dengan usia Gamawan sewaktu terpilih jadi Gubernur Sumbar, saya juga setuju dengan ketentuan ini. Untuk memimpin Sumatra Barat yang tahun lalu diporakporandakan gempa dahsyat 7,9 SR memang diperlukan usia muda yang kreatif, inovatif dan ini dimiliki Irwan Prayitno.
Selanjutnya Irwan juga menggugah masyarakat dengan tulisan-tulisanya yang jernih serta rajin berkunjung ke pelosok-pelosok Sumbar, kalau perlu berjalan kaki.
Itulah lima alasan menurut Shofwan Karim yang mengantar suksesnya pasangan Irwan-MK melaju ke kursi gubernur dan wakil gubernur Sumbar 2010-2015.
Tetapi bagi saya ada faktor lain yang dilupakan atau terlupakan oleh Shofwan, ialah menyangkut takdir yang bagi kita umat Islam merupakan Rukun Iman ke-6, takdir/nasib baik dan nasib buruk/sial.
Irwan-MK merupakan pasangan terakhir pada injury-time yang mendaftar di KPU Sumbar untuk maju pada pilkada gubernur/wakil gubernur.
Dengan kehadiran pasangan Irwan-MK ini saya pribadi memprediksi pasangan Marlis-Aristo (MATO) yang diungkapkan akan tergeser dan pada bincang-bincang dengan beberapa rekan wartawan di kantor PWI Sumbar jauh sebelum hasil pilkada diumumkan. Banyak dari rekan-rekan tersebut yang menyatakan pasangan Mato-lah yang akan tampil sebagai pemenang. Dan saya berpendapat pasangan Irwan-MK lah yang muncul jadi pemenang dan prediksi saya itu benar.
Kita berharap pasangan Irwan-MK ini nantinya janganlah sampai mengecewakan masyarakat dan penuhilah apa-apa yang diucapkan melalui visi-misi dan janji-janji sewaktu melakukan kampanye.
Mereka yang memungkiri janji, tentu akan dilaknat Tuhan. (*)

 

:::HARIAN SINGGALANG ONLINE :::

Diterbitkan oleh Home of My Thought, Talk, Writing and Effort

Mengabdi dalam bingkai rahmatan li al-alamin untuk menggapai ridha-Nya.

%d blogger menyukai ini: