Published by Harian Singgalang

July 13, 2010

Komentar Singgalang: Lima Alasan Irwan-MK Menang.
Oleh: Shofwan Karim.
Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar 2010 di Tingkat KPU Provinsi Sumbar, kemarin (12/7) selesai dengan sukses, aman dan lancar. Hasilnya seperti yg hari ini dimuat media, kemenangan berada di tangan Calon Gubernur Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Muslim Kasim. Walaupun masih ada keberatan oleh 1 saksi kemarin pada hal-hal teknis di luar soal pemungutan suara, seperti kampanye dan lainnya, tetapi 4 saksi lain menerima hasil rekapitulasi ini secara penuh. Di akhir sidang pleno terbuka Ketua KPU Marzul Veri sudah menyatakan syah. Agaknya semua orang memperkirakan hasil akhir nantinya adalah nomor urut 3 IP-MK menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur yang insya Allah akan dilantik Agustus ini.
Secara faktual hasil rekapitulasi syah kemarin, IP-MK menang di 14 Kab/Kota. Sementara di 5 daerah Kab/kota lain, IP-MK berada pada urutan ke 2. Kab 50 Kota dan Payakumbuh kemenangan di tangan Endang Irzal- Asrul Syukur. Kab. Agam dan Kota Bukittinggi dimenangkan oleh pasangan Mato, dan Kab. Mentawai, pasangan Fauzi-Yohanes.
Selanjutnya jumlah rincian perolehan suara dan persentasenya sudah dapat dipastikan bahwa IP-MK memperoleh 32.44% suara dari 2.027780 (lebih dua juta) suara yg menunaikan hak pilih syah atau 63,62 % dari total mata pilih 3.319459 (lebih tiga juta) orang yg seharusnya memilih.
Sebagai salah seorang yg hadir diundang resmi KPU Sumbar saya mencoba meraba-raba faktor kemenangan IP-MK. Saya mendiskusikan dengan Ketua LKAAM Sumbar Drs. H. M. Sayuti, M.Pd. Dt. Rajo Pangulu yg duduk di kursi sebelah saya. Tentu hipotesa ini bersifat subyektif saya dan pada bagian tertentu bersama Sayuti Dt. R. Pangulu yang kami sepakati. Mengapa IP-MK menang?
Pertama, fanatisma pendukung Irwan. sebelumnya. Pemilih Irwan 5 tahun lalu agaknya tidak banyak berubah. Waktu itu Irwan dan Ikasuma Hamid memperoleh posisi perolehan suara kedua sesudah Gamawan-Marlis. Ditambah lagi sewaktu pemilihan umum legislatif 2009 lalu, suara Irwan amat signifikan dan telah mengantarkannya duduk di DPR RI pada komisi I (2009-2014) ini.
Kedua, faktor PKS. Menurut Sayuti Dt. R Pangulu, di tempat tinggalnya di Padang, kader PKS sangat aktif membantu pasangan no urut 3 ini. Mereka datang ke rumah rumah. Ketika orang di rumah yang dikunjungi membolehkan menempelkan gambar pasangan ini di rumahnya, PKS wan-wati itu dengan gembira memasangnya. Bila orang punya rumah itu keberatan, maka mereka mengucapkan terimakasih dan senyum. Lalu, Sayuti menanyakan, apa motivasi anda sebagai PKS wan-wati atau istilah mereka ikhwan dan akhawat begitu bersemangat memenangkan IP-MK?. Jawab mereka, " setiap pengabdian itu ibadah, pak".
Ketiga, faktor aura intelektual dan pengalaman birokrasi pasangan IP-MK. Banyak yang masih merindukan kepemimpinan sukses Gamawan Fauzi dan Marlis. Yang satu birokrat berpengalaman. Yang kedua intelektual dan akademisi mumpuni. Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, M. Sc. Dt. Rajo Bandaro Basa yg Guru Besar Universitas Muhammadiyah Jakarta itu memiliki aura intelektual ( dan juga Datuk Penghulu Kaum) . Lalu Drs. H. Muslim Kasim, Akt. MM. Dt. Sinaro adalah birokrat andal. Dulu sukses sebagai kepala Dolog di Bali dan Sumbar kemudian Bupati 2 periode, sampai sekarang di Kab. Padang Pariaman. MK berhasil memindahkan ibukota kabupaten dari Pariaman ke Parit Malintang. Dulu Gamawan sukses pula memindahkan ibukota kabupaten dari Koto Baru ke ke Aro Suka.
Keempat, faktor usia, energisitas dan tentu pula misi, visi dan program-program pembangunan yang diusung. Usia Irwan 48 tahun pada 2010 sama dengan Gamawan pada 2005 yang juga 48 tahun. Orang-orang Muda sepertinya menjadi trend-setter sekarang. Sekedar contoh, di tingkat nasional Irman Gusman, Ketua DPD RI dan Anas Urbaningrum Ketua Umum Partai Demokrat.
Kelima, faktor komunikasi dan rajinnya turun ke lapangan serta opini yang ditawarkan Irwan melalui tulisan tulisannya. Kita ingat Jefri Geovanie yang muda (sukses menuai suara besar pada Pileg lalu dan kini anggota DPR RI). Mereka banyak memasarkan ide dan gagasannya, respons serta pemikirannya terhadap masalah aktual dalam media massa.
Tentu saja kelima faktor itu tidak ada artinya sama sekali kalau faktor teologis atau intervensi sakral tidak ikut campur, yaitu "tangan" Tuhan. Allah swt berbuat sekehendak-Nya. Sejalan dengan itu, seperti dibaca di media, semua kandidat sudah menyampaikan keikhlasannya akan menerima hasil Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur ini sesuai aturan. Mereka secara taat menerima. Tinggal lagi yang menang harus pula ikhlas menggunakan visi dan misi kandidat lain yang dapat menyempurnakan dan melengkapi visi, misi dan program mereka baik yang sudah dipublikasian maupun yang ada dalam kotak pandora mereka. Bagaimanapun, Ediwarman-Husni, Marlis-Aristo, Endang-Asrul dan Fauzi-Yohanes adalah pemimpin pemimpin yang teruji dan sudah berkiprah di bidangnya secara optimal. Ke depan, marilah berbimbingan tangan dan bergandengan bahu membangun Sumbar yang semua orang sudah paham, menghadapi tantangan sangat berat di berbagai bidang. Tidak ada euforia kecuali keprihatinan yang harus digasak dengan kerja keras, bekerjasama dan sama-sama bekerja.***
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Diterbitkan oleh Home of My Thought, Talk, Writing and Effort

Mengabdi dalam bingkai rahmatan li al-alamin untuk menggapai ridha-Nya.

%d blogger menyukai ini: