GM-KKM : Gubernur Terpilih Diminta Tolak KKM
Edison Janis – Padang Ekspres
Gubernur Sumbar terpilih diminta menyikapi penolakan dari berbagai lembaga dan unsur masyarakat Minangkabau terhadap rencana pelaksanaan Kongres Kebudayaan Minangkabau (KKM) yang dilaksanakan Gebu Minang Jakarta di Bukittinggi, 23-24 September 2010 mendatang.
"Penolakan terhadap KKM yang dilakukan lembaga-lembaga yang ada di Sumbar dan berbagai pihak dan kalangan, bukan asal menolak. Penolakan itu didasari alasan-alasan logis dan substantif. Oleh karena itu, Gubernur perlu menyisihkan waktu untuk mendapatkan berbagai informasi dan menilai fakta-fakta berkaitan penolakan KKM, "ujar penggagas dan aktivis Gerakan Menolak Kongres Kebudayaan Minangkabau (GM-KKM) Asraferi Sabri, Jumat (20/8/2010) di Bukittinggi.
Katanya, penolakan pelaksanaan KKM 2010 secara resmi telah dilakukan oleh LKAAM Sumbar, Dewan Kesenian Sumatera Barat (DKSB) dan ninik-mamak, anak-kemenakan urang Minang yang tergabung dalam GM-KKM.
"Penolakan pelaksanaan KKM 2010 sebenarnya sudah disuarakan berbagai pihak sejak dimulainya kegiatan sosialisasi KKM oleh SC-KKM. Bulan Juni, LKAAM Sumbar secara tertulis mempersoalkan rencana KKM mendeklarasikan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah dan mendirikan Majelis Adat dan Syara’. Penolakan atas KKM semakin intensif dengan munculnya Gerakan Menolak KKM yang digerakkan kalangan/unsur ninik-mamak pemangku adat, budayawan, seniman dan anak-kemenakan urang Minang yang peduli terhadap eksistensi adat/budaya Minangkabau, "ujarnya.
Menurut Asraferi Sabri, pernyataan dan aspirasi penolakan terhadap KKM, dapat dibaca Gubernur di media cetak umum, berbagai situs berita internet, jaringan sosial Facebook sampai di forum diskusi orang Minang di jaringan RantauNet.
"Sangat mudah mendapatkan berbagai informasi perdebatan, protes dan pernyataan orang Minang, yang berada di ranah maupun di rantau yang mempersoalkan, menolak dan meminta KKM tidak dipaksanakan dilaksanakan Gebu Minang, "ujar Asraferi Sabri, yang juga Walinagari Pasia, kabupaten Agam. (*)