Mainkan Peran Diplomasi Kebudayaan – KOMPAS.com
Pertukaran Pemuda
Mainkan Peran Diplomasi Kebudayaan
Kamis, 23 September 2010 | 21:45 WIB
KOMPAS/YURNALDI
Ketua DPD RI Irman Gusman menyerahkan cenderamata kepada penanggung jawab program pertukaran pemuda Indonesia-Kanada di Jakarta, Kamis (22/9/2010).
JAKARTA, KOMPAS.com – Eksistensi pemuda Indonesia di luar negeri sangat strategis untuk memainkan peran sebagai aktor diplomasi kebudayaan dan diplomasi publik. Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada juga merupakan duta bangsa orang ke orang dalam membangun opini positif guna meningkatkan hubungan Indonesia dengan Kanada.
Para duta bangsa ini kita harapkan dapat mempromosikan Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia.
— Irman Gusman
Ketua DPD RI Irman Gusman mengatakan hal itu saat menerima delegasi peserta program Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada, Canada World Youth, yang berasal dari 27 provinsi (enam provinsi tak mengirim wakil pemudanya), Kamis (23/9/2010) di Jakarta.
“Pemuda Indonesia harus bisa memperkuat komunitas internasional. Hal ini penting mengingat globalisasi telah mendekatkan hubungan antarbangsa, pertukaran budaya, serta memberikan kesempatan belajar bahasa asing di negara tujuan,” katanya.
Dewan Pembina Alumni Canada World Youth Indonesia, Shofwan Karim mengatakan, 27 pemuda Indonesia peserta pertukaran pemuda ini, akan tinggal di Kanada selama 3,5 bulan. Tanggal 26 September, didampingi 3 project supervisor/group leader, 27 pemuda itu bertolak ke Kanada. “Untuk program Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada ini, inilah pemuda terbaik dari 27 provinsi, dengan seleksi pemilihan yang demikian ketat,” katanya.
Irman Gusman berharap melalui pertukaran pemuda seperti ini, para pemuda dapat lebih mengenal budaya dan lingkungan yang berbeda sambil menimba ilmu dan pengalaman yang berharga. Pertukaran pemuda dinilai merupakan sebuah kesempatan bagi para pemuda bangsa untuk lebih menghargai hubungan antarmanusia melalui empati, kepedulian, serta memiliki kesadaran bahwa kita hidup di satu bumi sekaligus memperoleh teman dan sahabat dari banyak negara.
“Para duta bangsa ini kita harapkan dapat mempromosikan Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia yang telah berhasil melakukan reformasi di bidang politik,” ujar Irman, yang secara pribadi memberikan bantuan sebesar 3.000 dollar AS untuk peserta dan group leader.
Menurut Irman, peran untuk mempromosikan bangsa di luar negeri tidak bisa hanya dilakukan secara formal melalui diplomasi pemerintah, melainkan juga dapat dilakukan oleh warga negara. Setiap warga negara yang berada di luar negeri memiliki tanggung jawab untuk memperkenalkan Indonesia baik dari aspek budaya, kekayaan alam, serta potensi sumber daya manusia.
“Oleh karena itu, para pemuda Indonesia yang mendapatkan kesempatan mengikuti program pertukaran pemuda internasional harus mampu menjadi duta bangsa untuk memperkuat citra Indonesia di mata dunia internasional,” tegas Irman.
Dengan program pertukaran pemuda seperti ini, lanjut Irman Gusman, hubungan bilateral antara Indonesia dan Kanada menjadi semakin kuat karena Indonesia adalah salah satu mitra terpenting bagi Kanada di kawasan Asia-Pasifik. Indonesia merupakan salah satu tujuan investasi Kanada yang utama di Asia. Di samping itu, Kanada juga aktif dalam program bantun pembangunan di Indonesia.
Irman juga berharap bahwa momentum pertukaran pemuda-pemudi ini dapat menjadi ajang untuk membentuk jejaring pemuda, menumbuhkan character building, pemahaman budaya serta turut berkontribusi pada pembangunan masyarakat setempat dengan melibatkan peran aktif pemuda. Inilah yang menurut Irman harus diapresiasi karena bertujuan untuk memajukan kualitas pendidikan para pemuda Indonesia.
Karena itu, dalam waktu dekat Ketua DPD RI akan mengundang Duta Besar Kanada dan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, agar program tahun depan ada 2 pemuda wakil provinsi yang ikut serta, sehingga ada 66 peserta program Pertukaran Pemuda.
“Tentu saja program ini harus diapresiasi karena bertujuan untuk memajukan kualitas pendidikan para pemuda Indonesia. Sebab, bagaimanapun juga, pendidikan merupakan hal penting karena kualitas pendidikan akan menentukan kualitas pembangunan dan kemajuan suatu bangsa,” jelas Irman.
Daniel Fitra, mahasiswa FKIP Universitas Bengkulu, peserta dari Provinsi Bengkulu, mengaku bangga bisa mejadi duta bangsa ke Kanada. “Selama di Kanada, saya akan berbuat yang terbaik untuk bangsa, mempromosikan kebudayaan Indonesia dan menyerap ilmu dan pengalaman yang didapat untuk dibawa ke Indonesia,” katanya.