
Dunia terhibur dan bersyukur. Di ujung krisis ekonomi Eropa yang masih terasa di tengah pengangguran cukup tinggi, mari pikiran jedah sejenak. Telah lahir bayi pasangan Pangeran William dan Putri Kate Middleton, Duchess of Cambridge, tadi malam di London. Bayi itu bakal calon Raja ke-3 Inggris.
Kate melahirkan putranya itu, Senin, 22 Juli 2013 pukul 16.24 waktu setempat, atau Selasa, 23 Juli 2013, pukul 02.24 waktu Indonesia. Bayi ini lahir di Rumah Sakit St Mary, dengan berat lahir 4,6 kilogram. Kate dan bayinya dikabarkan dalam kondisi baik, namun keduanya tetap menginap semalam di rumah sakit.
Kelahiran anak manusia tentu saja hal yang alamiah. Setiap menit lahir 255 orang bayi di dunia. Catatan 2007, dihitung pertahun 525600 menit maka lahirlah 134 juta bayi. http://wiki.answers.com/Q/How_many_babies_are_born_every_minute_in_the_world (Akses ,23.7.2013).
Di antaranya 7 orang bayi lahir permenit di Indonesia, per tahun menjadi 3.679.200 orang bayi. Tentu saja tidak semuanya hidup, karena di Indonesia angka kematian bayi (2008) masih relatif tinggi, 44 bayi dari 1000 bayi di bawah usia 1 tahun yang meninggal. Di perkirakan , terjadi tiap 6 menit 1 bayi wafat. Angka itu bervariasi diberbagai belahan dunia, terutama di Negara-negara berkembang, angka kematian bayi masih tinggi.
Lalu, seorang manusia lahir menjadi bayi, terus menjadi anak-anak, remaja, pemuda dan dewasa sehinggga sekarang penduduk dunia sudah 7 miliar jiwa. Hal yang biasa saja. Soalnya mengapa bayi laki-laki dari keluarga istana kerajaan Inggris tadi menjadi istimewa dan luar biasa?
Bayangkan, jurnalis dunia sudah berkumpul di London sejak seminggu yang lalu, hanya untuk menunggu kelahiran bayi putra William dan Kate ini. Tak kurang dari Presiden Amerika Barack Obama dan Ibu Negara Amerika Michelle Obama, 2 jam setelah kelahiran bayi itu langsung mengucapkan selamat. Tentu diikuti oleh hampir semua Raja dan Ratu, Presiden dan Kepala Negara di dunia, mengucapkan selamat dan mohon berkah atas kelahiran bayi ini.
Menurut berbagai sumber hari ini, kehadiran ke permukaan dunia bayi kerajaan Inggris tadi, mempunyai pengaruh besar. Di antaranya ekonomi Inggris akan terdongkrak naik. Harga saham akan meningkat tajam. Puja-puji, iklan ucapan selamat, produksi massal boneka bayi, dan aksesori souvenir akan diproduksi melimpah ruah. Setiap warga Inggris pencinta kerajaan Inggris mengelu-elukan bayi ini.
Bayi itu akan mewarisi tahta kerajaan Ingris yang ketiga setelah kakeknya Pangeran Charles dan ayahnya Pangeran William. Sekaligus bayi itu nanti pada saatnya akan menjadi Kepala Negara bagi 54 negara persemakmuran Inggris berpenduduk besar dan kecil serta berpengaruh di dunia. Selain Inggris sendiri termasuk Australia, Canada dan Pakistan.
Tentu saja berbeda dengan bayi-bayi lainya yang ratusan lahir di dunia bersamaan menit dengan kelahirannya tadi. Nasib para bayi belakangan tadi tentulah akan bervariasi dan bahkan sangat berbeda. Bayi keluarga Istana Buckingham tadi, yang sampai tulisan ini dibuat belum diumumkan peruntukan namanya itu , telah secara otomatis “given”, menjadi orang besar.
Perawatannya akan super istimewa. Sekolah dan pendidikannya nanti akan diatur rapih. Kehidupannya kelak sebagai putra mahkota dan pada waktunya menjadi Raja, dapatlah dibayangkan betapa istimewanya nanti.
Sebagai diketahui pada abad ke 19 ada 900 buah kerajaan di dunia. Lalu menurun menjadi 41 buah pada awal dan pertengahan abad ke-20 dan di ujung abad lalu itu tinggal lagi 24 kerajaan di seluruh dunia. Akan tetapi sekarang hanya tinggal beberapa kerajaan yang monarchi absolut.
Selebihnya monarchi konstitusional, di mana raja hanya kepala Negara dan lambang saja sementara pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang dipilih parlemen yang partainya menang dalam Pemilu dan kemudian disyahkan oleh raja.
Di mata dunia, bayi William dan Kate ini boleh saja istimewa . Akan tetapi di mata Islam, setiap bayi itu lahir di dalam keadaan suci “fitri” hanya lingkungannyalah yang akan menentukan akan menjadi siapa nanti bayi itu. Kullu mauludin yuladu alal fitrah, fa abawaahu yuhawwidani au yunashhiraani au yumajjisaani. (Setiap bayi dilahirkan menurut fithrahnya. Maka kedua orang-tuanyalah (lingkungannnya) yang akan mempengaruhinya menjadi Yahudi, Nashrani dan Majusi.
Sabda Nabi tadi akan memperkuat konstatasi al-Quran, 30:30, …tetaplah fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrahnya…Mana tahu, suatu ketika bayi itu akan memperlihatkan fithrahnya itu menuju agama yang lurus.
Meskipun kebenarannya belum terbukti, tetapi bukankah pernah ada selentingan isu dulu, bahwa kakek bayi ini, Pangeran Charles dan neneknya mendiang Lady Diana, masuk agama yang lurus dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Wa Allahu a’lam bi al-swab.