PASAR RAYA DAN WAKO MAHYELDI
Oleh Shofwan Karim http://www.harianhaluan.com/index.php/refleksi/34691-pasar-raya-dan-wako-mahyeldi |
![]() |
![]() |
![]() |
Senin, 06 Oktober 2014 03:09 |
![]() Ini salah satu saja dari beberapa janji (kalau tak salah 10 janji Mahem) beliau dulu sewaktu kampanye Pilkada. Kini sudah tampak tanda-tanda tindaklanjutnya. Kita mulai saja dari pasar raya ini. Setelah dua hal tadi, wako kita harap akan membereskan jalan dari Simpang Kandang terus ke depan Bioskop Mulia. Jangan lupa, kusut masainya jalan samping dan depan Masjid Taqwa, tentu akan dibereskan pula. Dan yang paling pendek, dari depan Kantor Wako lama ke Simpang Empat depan Masjid Taqwa. Bagaimana pengaturan lalu lintas dari keempat ruas jalan masuk dan keluar? Timur, Utara, Selatan dan Barat? Kemudian depan Lapangan Imam Bonjol, Jalan Imam Bonjol terus ke Masjid Nurul Iman tentu akan dibereskan pula. Bagaimana dengan wilayah dalam Pasar Raya? Pusat pertokoan lama Timur dan Barat tentu menjadi perhatian. Lebih-lebih tata ruang bagian dalam Pasar Raya kita harapkan, akan berseri pula. Mulai pasar daging, pasar sayur, jalan sandang pangan, dan tentu penjual dan pedagang kelontong dan teskstil serta serba ada di bagian dalam lantai dasar dan lantai dua akan dibenahi. Pasar Raya Barat akan sampai ke Los Lambuang dan toko perabot, furnitur yang campur aduk dengan restoran dan dagangan lainya, toko besi dan rombengan di sebelah Jalan Yamin akan dibenahi. Apakah Wako Mahyeldi akan fokus saja ke Pasar Raya atau akan merambah ke pasar-pasar satelit lainnya? Pasar Pagi ujung jalan Raden Saleh. Pasar Ulak Karang. Pasar Gunung Pangilun, Pasar Siteba, Pasar Lubuk Buaya, Pasar Banda Buek, dan pasar-pasar yang muncul di berbagai sudut kota yang resmi dan tidak resmi lainnya? Artinya, tema pasar ini saja yang diselesaikan oleh beliau dalam 1 atau 2 tahun ini, akan menampakkan hasil yang luar biasa nantinya. Pantai Padang, ketika Mahyeldi masih bersama Wako Fauzi Bahar sudah mulai dibenahi. Tetapi tentu belum optimal. Kadang-kadang kelihatan bersih. Kadang-kadang kembali mengganggu pemandangan. Baiklah kita kembali ke Pasar Raya lagi. Setelah fisik Pasar Raya ini dibenahi, tentu keteraturan, kebersihan dan keindahan(K3) di kawasan pusat belanja ini menjadi agenda tak kalah menariknya untuk menjalankan gairah membangun Wako kita ini. Sejalan dengan itu, masalah keamaan di Pasar Raya, tentulah menjadi bagian dan fokus kerja untuk solusi Pasar Raya selama ini. Keamanan bagi pedagang, misalnya. Rasa aman dari penarikan setoran tak resmi dari pihak tertentu. Keamanan membawa dagangan ke tempat mereka di dalam pasar atau ke toko mereka. Keamanan dan keteraturan pedagang kaki lima dan seterusnya. Lebih-lebih lagi keamanan bagi konsumen, pembeli, pengunjung dan masyarakat yang berbelanja atau sekedar melihat-lihat (window shoping). Selama ini para pengunjung sering terpekik karena dicopet dan siku atau disimpai oleh orang tak kenal. Para penjual dan pedagang yang mungkin saja mengenal pengganggu itu, tetapi tidak pernah berani berteriak atau membantu orang yang jadi sasaran penjambret dan sebagainya itu. Apakah semua hal tadi hanya kita serahkan ke Wako? Tentu tidak. Peranan aparat, peranan pedagang, baik perorangan maupun asosiasi mereka, bahkan peranan masyarakat luar Pasar Raya atau warga kota secara keseluruhan, tak kalah pentingnya. Semuanya perlu terlibat secara positif dan aktif. Akan tetapi, sekali lagi sebagai pemimpin yang memberikan dorongan dan persuasif, mengatur dan memenej, serta diberi kepercayaan melalui Pilkada oleh rakyat, Wako dan Wakilnya adalah mandataris penuh dari warga kota. Persoalannya, apakah secara konseptual filosofis, pasar raya ini akan menjadi pasar modern, pasar tradisonal, atau campuran antara modern dan tradisional? Ini tentu sudah ada di dalam pikiran Pak Wali. Lebih dari itu, pikiran kita yang sederhana, pasar raya kembali saja normal, paling tidak seperti masa lalu di mana orang merasa nyaman berbelanja, dan berkunjung sudahlah cukup. Rasanya agak lama kerinduan orang ke Pasar Raya yang menyenangkan. Akankah akan terwujud Pasar Raya yang bersih, aman dan berseri selama satu tahun atau dua tahun lagi? Harapan kita setelah Pasar Raya ini dibereskan, maka Wako dan Wawako akan melakukan pembenahan Kota Padang secara menyeluruh. Bila itu dilakukan secara simultan, tentulah akan lebih baik. Tetapi kalau tidak, Pasar Raya saja yang dibenahi oleh pemimpin kita sekarang, Allahu Rabbi, manfaatnya. Semoga. *** |

Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.