Perjalanan ke Kanada Februari 2015 (2)

http://hariansinggalang.co.id/mereka-yang-semakin-bahagia/

Mereka yang Semakin Bahagia

(129 Views) February 17, 2015 8:00 am | Published by | No comment

Bersama Nadia Ponce Morales, CWY Montreal, Kanada, 15.02.15. Menyambut di Bandara.
Bersama Nadia Ponce Morales, CWY Montreal, Kanada, 15.02.15. Menyambut di Bandara.

Screen Shot 2015-02-17 at 6.24.28 PM

Perjalanan ke Kanada Februari 2015 (2):

— Oleh Shofwan Karim —

DUDUK di Lounge Crown KLM, Schiphol, terasa bak orang kaya raya. Ruang tunggu isitirahat 24 jam non-stop itu mewah. Sangat luas. Rasanya lebih dari 3 kali eksekutif Garuda di Jakarta. 

Bertolak belakang dengan tiket duduk ekonomi kami tadi. KLM juga seperti Garuda mempunyai lounge di Soekarno-Hatta Jakarta untuk kelas biasa.

Rasa bahagia
Saya dan isteri sangat bahagia, rasanya Mustafa juga seperti itu. Dan Mustafa untuk kebahagiaannya semakin lengkap pergi keluar untuk merokok di Bandara bagian bawah yang disediakan sebuah ruangan khusus.
Minggu lalu diumumkan bahwa bangsa Indonesia adalah yang paling bahagia di muka. Dari sepuluh negara super-bahagia itu, Kanada adalah nomor urut delapan.

Pada survei yang dirilis awal tahun 2014 itu, Indonesia menempati posisi ke-1, dimana tingkat kebahagiaan masyarakatnya dengan persentase sebesar 55%. Lalu diikuti oleh India sebanyak 41%, Mexico 38%, Brazil 33%, Afrika Selatan dan Amerika Serikat sebanyak 26% dan Kanada sebanyak 24%. Ini hasil dari survey Global Research Company Ipsos.

Nilai Islami dan Kebahagiaan
Meski menuai kontroversi, nilai-nilai Islami pernah menjadi indikator untuk indeks kebahagiaan dunia.
Global Economy Journal Volume 10, Issue 3 tahun 2010 Article 1 An Economic Islamicity Index (EI2) oleh Scheherazade S. Rehman dan Hossein Askari, Indonesia pada posisi 104 dari 208 negara di dunia yang disurvei.
Waktu itu banyak protes. Karena Rehman dan Askari mengaitkan nilai-nilai Islami yang berhubungan dengan kesejahteraan.
Ada 12 prinsip kategori praktik ekonomi Islam dengan 32 sub-kategori. Di antaranya prinsip-prinsip keadilan ekonomi, kerja keras, pemerataan ekonomi demokrasi ekonomi dan politik, kepemurahan-kedermawanan dan seterusnya.
Dua pakar peneliti tadi mengatakan bahwa bila kebahagiaan itu disinkronisasi dengan praktik eknomi yang Islami, ternyata yang memperoleh skor tertinggi, 1 sampai 10 bukanlah masyarakat dari negara yang mayoritas berpenduduk Islam.
Negara-negara itu adalah Irlandia, Denmark, Luxembour, Swedia, Inggris (United Kingdom), New Zealand, Singapura, Finlandia, Norwegia dan Belgia.
Sementara negara berpenduduk mayoritas muslim hanya Malaysia yang berada di urutan 33, Kuwait 42, Kazakhstan dan Berunei 53 dan 54, Bahrain 61 dan Emirat Arab 65, Saudi Arabia 91 dan Indonesia pada posisi 104.

Harmonisasi Keluarga

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan) dunia akhirat, hidup penuh beruntung; berbahagia: contoh saya betul-betul merasa bahagia karena dapat berada kembali di tengah-tengah keluarga.

Kebahagiaan berasal dari kata Sanskerta, yaitu bahagia yang berarti rasa dan suasana hati yang menyenangkan.
Setiap orang itu memiliki definisi bahagia masing-masing. Bahagia untuk satu orang, tidak berarti bahagia untuk orang lain, begitu juga sebaliknya.

Menurut Monty Satiadarma, psikolog, kebahagiaan seseorang ditentukan oleh kemampuan menerima keadaan, melihat situasi dari sudut pandang positif, menghayati makna pengalaman hidup, merelakan pengalamannya sebagai perubahan dalam hidup, dan bisa melepaskan diri dari belenggu pengalaman emosional.

Menurut BPS, dari sepuluh indikator rasa bahagia bagi bangsa Indonesia yang paling tinggi adalah rasa bahagia keharmonisan keluarga 78,89. Yang terendah adalah pendapatan rumah tangga 63,09. Artinya puncak bahagia ada di rumah.

Dan Kanada, menurut beberapa survey selalu berada di jajaran 10 besar, bang- sa yang warganya merasa sangat baha- gia.
Wajah salah satu mereka yang bahagia itu telah menunggu kami di pintu utama keluar Bandara Montreal-Pierre Elliott Trudeau International Airport. Dia adalah Nadia Ponche Morales. Dia menyambut kami bertiga dengan hangat.
Bagaimana dengan Sumbar? Bahwa menurut BPS, hasil indeks rasa bahagia dari 34 provinsi di Indonesia, Sumbar pada urutan 32 dari bawah setelah NTT dan Papua. Apakah harmonisasi keluarga kita jauh ke bawah ? Allah yang Maha Tahu! .(bersambung)

Diterbitkan oleh Home of My Thought, Talk, Writing and Effort

Mengabdi dalam bingkai rahmatan li al-alamin untuk menggapai ridha-Nya.

%d blogger menyukai ini: