Gubernur Berikut, IP atau yang Lain?

Gubernur Berikut, IP atau yang Lain?

Home » Komentar » Gubernur Berikut, IP atau yang Lain?

Shofwan Karim — Pertarungan sudah dimulai. Genderang “perang” sudah ditabuh. Sepanjang jalan raya utama antar kota di Sumbar telah lama baliho raksasa Irwan Prayitno (IP) tersebar.

Akan tetapi kemarin 31 Januari saya ke Payakumbuh, sudah bersanding dengan baliho-baliho Epyardi Asda (EA). Antara Padang Solok saya beberapa hari lalu melihat pula baliho Muslim Kasim-Shadiq Pasadigoe-Syamsu Rahim (MK-SP-SR.) Selain itu sudah agak lama pula, baliho menjulang Hendra Irwan Rahim (HIR) dan Rommy Adams (RA).

Maka kalau boleh saya memprediksi, untuk saat ini, berdasarkan baliho-baliho itu, ditambah dengan suara “burung” politik di mana-mana, maka nama-nama calon gubernur Sumbar untuk 2015-2020 sebagai berikut.

Pasangan pertama, adalah IP-NA (Nasrul Abit) dan atau Taslim (T). Pasangan kedua, MK- SP dan atau SR. Pasangan ketiga HIR- TA. Pasangan keempat adalah EA dengan wakil belum saya dengar siapa.

Menurut asumsi saya kalau pasangan itu menjadi empat, maka dengan mudah IP akan menjadi pemenang. Mengapa? Karena IP dalam 5 tahun kegubernurannya sudah sangat dikenal. Beliau sangat rajin turun ke masyakat dari kota ke nagari, ke jorong di balik bukit dan gunung, di seberang danau atau sepanjang aliran sungai dan pantai.

Baliho dengan bench-mark IP Community dengan bebagai gaya sudah jauh hari terpajang di mana-mana. Beliau menjadi pemusik, penyanyi, pemain karate, menjadi mubaligh di TV dan masjid-mushalla. Rajin menulis di media massa koran, jaringan media social-online dan seterusnya.

Lebih dari itu, kekuatan partai pendukungnya terkenal solid. Di luar itu, para pendukung yang bukan dari partainya juga cukup solid karena dulu IP anggota DPR RI dan sekarang sebagai gubernur Sumbar, tampaknya pendukungnya juga solid. Ditambah Wako Padang dan Wako Pa yakumbuh pendukung berat IP tentu dengan kecerdikannya nanti ikut menyukseskan secara optimal.

Tantangan yang sangat besar bagi IP dari kelompok elit. Suaranya tentu tidak banyak. Bagi kelompok elit, meskipun IP telah meraup penghargaan yang jumlahnya mungkin sudah di atas seratus, tetapi kaum elit belum melihat karya monumental.

Pembangunan BIM, Masjid Raya, Kelok 9, jalan Sicincin-Malalak dan seterusnya masih tetap menjadi monumen sejarah Sumbar dalam pembangunan. Akan tetapi, semua itu hasil doa masyarakat. Pemimpin dan kerja gubernur-gubernur yang bersambung dari sebelumnya. Syukur-syukur kalau jalan dua jalur By Pass Padang segera terwujud tahun ini. Ini termasuk kredit poin untuk IP, meskipun ini juga sudah direncanakan sebelumnya.

Masyarakat Sumbar sebenarnya sedang menanti pembangunan monumental berikutnya. Seperti pembangunan pelabuhan Samudera Teluk Bayur. Dari dulu sering didengar, pelabuhan Emma Haven ini menjadi pusat ekonomi wilayah Barat Indonesia.

Jalan tol antara Teluk Bayur dan Dumai dari dulu didengungkan. Tetapi dengan adanya proyek kereta api trans Sumatera yang kesepakatannya ditandatangani 4 gubernur beberapa hari lalu, tentu proyek Teluk Bayur-Dumai menjadi meredup (?) Bagaimana dengan jalan antara Pantai Padang ke BIM? Bagaimana dengan kereta api dari BIM ke Padang yang dicanangkan sebelumnya?

Terlepas dari itu semua, ada berita “buruk” bagi IP dan pasangannya. Bila calon dan pasangan gubernur hanya dua saja. IP dan pasangan lain, boleh jadi MK dengan pasanganya saja. Atau IP dengan HIR dengan pasangannya saja. EA dengan pasangannya saja.

Maka bila hanya dua pasangan saja nanti yang bertarung, maka ini merupakan pertarungan sengit. Seperti pertarungan Barcelona dan Real Madrid. Di situlah nanti akan terjadi seperti sengitnya Pilpres 2014 lalu antara Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jk yang hanya berselisih 7 juta suara.

Untuk gubernur Sumbar, bisa jadi nanti akan hanya dimenangkan oleh IP atau dimenangkan pasangan lain itu, dengan 70 ribu, 7 ribu atau 700 bahkan mungkin 70 suara saja selisih kemenangan atau kekalahan.

Tetapi ada berita “buruk” yang lain lagi, yaitu IP tidak lagi akan diunggulkan oleh partainya. Ada kabar, partainya kini sedang menyiapkan tokoh lain. Kalau ini yang terjadi, maka komentar ini akan bersambung pada saatnya nanti tiba. Wa Allah al-A’lam bi al-Shawab. (*) (Published by www.hariansinggalang.co.id, 17 Januari 15)

download

Diterbitkan oleh Home of My Thought, Talk, Writing and Effort

Mengabdi dalam bingkai rahmatan li al-alamin untuk menggapai ridha-Nya.

%d blogger menyukai ini: