Pengangguran SDM Muda dan Solusi

http://hariansinggalang.co.id/pengangguran-sdm-muda-dan-solusi/

Pengangguran SDM Muda dan Solusi

bersama dubes RIMakan malam bersama Dr. Teuku Faizasyah Duta Besar RI untuk Kanada (tengah kiri) dan Ibu Andis E Faizasyah (kanan, pertama) serta dua putranya Haedar (kiri pertama) dan Hamzah (kanan ketiga) di Wisma Indonesia, Ottawa, Ontario, Kanada, 18 Februari 2015. ( Dok)

Oleh Shofwan Karim

Setiap negara di dunia mempunyai strategi dan rencana pembangunan sumber daya manusia (SDM). Akan tetapi di dalam fakta, belum semua pemerintah, korporasi bisnis dan masyarakat sipil mempunyai peranan yang seimbang menghadapi persoalan pengangguran SDM muda. Masih banyak negara di dunia yang melakukan pembangunan SDM itu acak, parsial , eksklusif dan tidak integratif.

Masalah utama

Menurut beberapa sumber, masalah baku pengangguran usia muda antara lain adalah kurangnya informasi, jaringan kerja dan koneksi.

Akibatnya, bagaikan si buta berjalan dalam gelap. Setelah selesai pendidikan, pikiran suntuk. Baru tanya sana sini. Waktu di dalam pendidikan mereka hanya melihat buku dan mematuhi target belajar  dari guru dan dosen.

Masalah kedua, tidak relevannya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Ini tentu saja akibat strategi kurikulum dan model belajar di sekolah, kolej dan universitas yang tidak relevan dengan dunia kerja.

Lagi, tentu saja karena baru selesai pendidikan apalagi yang drop out, tidak ada pengalaman yang kredensial atau dapat diakui.

Maka akibatnya tidak kelihatan oleh mereka atau oleh dunia industri, bisnis dan pemerintah ketersediaan yang memadai bagi tingkat jabatan dan potensi karir bagi mereka.

Solusi  diharapkan

Oleh karena itu diidentifikasi beberapa solusi. Di antaranya perlunya bimbingan karir bagi pemuda untuk aktif ambil bagian dalam setiap sistem informasi dan program semua institusi pemerintah, swasta dan badan serta lembaga sosial masyakat sipil dalam skala dan segala level.

Kepada pemuda mesti merebut ketersediaan terlibat dalam setiap pelatihan atau training ketenagakerjaan bagi dan untuk mereka yang berusia muda.

SDM muda mesti mencari peluang untuk menjadi peserta program magang dan pengalaman kerja. Mereka jangan memilih dan pikir-pikir kalau ada peluang magang dan pengalaman kerja itu.

Semua itu harus diiiringi dengan sikap fundamental dan dasar bagaimana menempa SDM muda itu mempunyai sikap dasar hidup.

Di antaranya etos dan etik kereja yang optimal. Infra struktur diri, internal prilaku yang ulet, rajin dan sungguh serta jujur bersarang dalam lubuk hati dan wujud keperibadian sehari-hari mereka dalam dunia kerja.

Semua terlibat

Setiap sektor dan lembaga pemerintah dan non-pemerintah hendaknya aktif memberikan perhatian penuh dalam upaya merekrut, mentraining, dan mentoring orang-orang muda.

Paling pokok lagi senantiasa mempromosikan kewiraswastaan orang muda dan pendidikan entrepreneurship tersebut.

Pada working session ini, kami mendiskusikan bagaimana problema dan solusi pengangguran orang muda tadi secara inklusif terintegrasi di dalam strategi, komponen, manual procedure dan program manual serta system operating procedure (SOP) selama 6 bulan untuk pemuda usia 17 – 24 tahun.

Baik ketika mereka menjadi relawan (volunteer) di Kanada maupun di negara partnership seperti Indonesia. (*/Bersambung)

*) bagian 5, Perjalanan  ke Kanada Februari 2015

Diterbitkan oleh Home of My Thought, Talk, Writing and Effort

Mengabdi dalam bingkai rahmatan li al-alamin untuk menggapai ridha-Nya.

%d blogger menyukai ini: