https://at.tumblr.com/muhammadiyahsumbar/704655542498525184/zxzv6i2d45im

PIDATO IFTITAH KETUA PWM SB PADA PEMBUKAAN MUSWIL 24 DESEMBER 2022,
MEMAJUKAN SUMATRA BARAT MENCERAHKAN UMAT
Oleh Shofwan Karim
Salam,
Tahmid, Tasyahud , Q.S. al-‘Ankabut [29]: 69,
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. al-‘Ankabut [29]: 69)
Yang amat dihormati, Ketua Umum PP yang dihadiri Ketua PP Dr. H. Anwar Abbad, M.Ag., M.M; Ketua Umum PP Aisyiyah yang dihadiri Ketua Dr. Siiti Aisyah, M.Ag.
Ketua-ketua PPM dan PPA Anggota DPR dan DPD sekaligus MPR RI; Gubernur Sumbar; Ketua dan Anggota DPRD Sumbar; Forkompimprov; Bupati dan Wali Kota; Forkompim Kabupaten dan Kota Sumbar;
Tokoh Muhammadiyah dan Aisyiyah; MUI; LKAAM; Bundo Kandung; Pimpinan Orpol dan Ormas; Tokoh Masyakarat ; Wartawan Media Pers Cetak, TV dan Online; seluruh peserta, peninjau dan pengembira Muswil Terpadu Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-42 Tahun 2022; serta para hadirin dan hadirat yang kami hormati. Baik yang hadir langsung Luring dan Daring yang dirahmati Allah swt.
Pertama marilah tak henti-hentinya bersyukur ke hadirat Allash swt dan bersalawat kepada Rasulullah saw. Atas ridha dan rahmat Allah swt kita dapat menyelenggaran pembukaan Muswil dan melanjutkan acara-acara Muswil setelah tadi malam kita melaksanakan Muspim.
Acara pokok Muswil adalah laporan keadaan persyarikatan dan apa yang menjadi dinamika persyarikatan, apa sedang dan telah dilaksanakan pada periode kerja kita 2015-2022. Isu-isu strategis yang akan menjadi pedoman untuk sekaligus menjadi rancangan program kerja PWM 2022-2027. Selanjutnya adalah pemilihan anggota dan ketua PWM yang baru untuk 5 tahun ke depan.
Untuk semua itu kita berterimakasih kepada PPM dan PPA yang telah merestui dan menghadiri dan meresmikan pembukaan Muswil sebentar lagi. Selain itu kita meminta Gubernu Sumbar memberikan sambutan.
Ucapan terimakasih dari PWM terhadap segenap komponen dan eksponen yang menyelenggarakan Muswil ini. Di antaranya Panitia Penyelenggara (OC); Panitia Pengarah (SC); Panitia Pemilihan Pimpinan (Panlih) dan Panitia Penerima Muswil UM Sumbar.
Berikutnya kita berterimakasih atas dukungan Gubernur terhadap Muswil ini serta pihak yang bersifat kelembagaan dan perorangan yang memberikan dukungan moril dan materil. Semuanya itu amat berharga dan Insya Allah menjadi tulang punggung untuk suksesnya Muswil terpadu Muhammadiyah dan Aisyiah kali ini.
Ketua Umum PPM, PPA, Peserta, Peninjau, Pengembira Muswil dan Undangan yang kami hormati.
Tema Muswil Muhammadiyah ke-42 ini adalah, “Memajukan Sumatera Barat dan Mencerahkan Umat”, merupakan repleksi lanjutan ke tingkat wilayah dari inspirasi Tema Muktamar Muhammadiyah ke-48, “Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta.”
Tema Muswil sekalgus merupakan lanjutan dari inspirasi produk PWM 2015-2022 yang berintikan “Memajukan Muhammadiyah, Memajukan Sumatera Barat”.
Dari jahitan inspirasi itu, Muhammadiyah Sumbar telah, sedang dan terus melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar; ikhtiar dan amal Pendidikan dari TK/BA sampai ke PT; amal social santunan dan panti asuan; Kesehatan dan Penolong Kesejahteran Masyarakat; Ekonomi Produktif dan keringat kerja keras kemanusiaan dalam setiap musibah dan bencana alam serta bencana pandemic covid. Khusus musibah pandemic Covid-19 telah membuat periode PWM, PDM, PCM damn PRM yang seyogyanya selesai tahun 2000 lolu kini khusus untuk PWM berakhir ujung 2022 ini.
Rangkaian itu semua sudah menjahit peranan dengan memeras cucuran keringat serta singsingan lengan baju serta kubangan kaki bahkan air mata yang ditumpahkan oleh 22 Majelis, Lembaga, Badan, BTM, LazisMu, MDMC, MCCC pada 7 tahun terakhir ini. Mereka bahu membahu bersama 19 PDM Kab/Kota; 154 Cabang dan 787 Ranting serta seluruh aktifis KB Muhammadiyah bersama 7 Ortom: Aisyiah, PM, NA, IMM, IPM, HW dan Tapak Suci PM, bersama-sama dengan seluruh warga dan masyarakat Sumbar.
Dalam kaitan itu semua, pastilah kita bergumam dan bahkan meneriakkan kata, “ Kerja Belum Selesai dan Tidak akan Pernah Selesai”. Maka di situlah relevansinya dengan QS. Al-Insyirah ayat 7
فَإِذَا فَرَغۡتَ فَٱنصَبۡ (٧)
Maka apabila kamu telah selesai [dari sesuatu urusan], kerjakanlah dengan sungguh-sungguh [urusan] yang lain. (7)
Selain dari itu mari kita mengingat kembali. Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia. Tujuan organisasi Muhammadiyah dijelaskan dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah Bab III pasal 6 (enam), sebagai berikut:
“Maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”
Penjelasan mengenai masyarakat Islam yang sebenar-benarnya oleh beberapa sumber dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah dimaknai sebagai masyarakat tauhid yang moderat, teladan, inklusif dan toleran, solid dan peduli antar sesama.
Selain itu juga mempunyai makna kesadaran mengemban amanah sebagai wakil Allah di bumi yang bertugas menciptakan kemakmuran, keamanan, kenyamanan dan keharmonisan serta cepat menyadari kesalahan dan kekhilafan untuk kemudian meminta maaf. Sehingga terhindar dari dosa dan durhaka yang berkepanjangan sebagai upaya mendapatkan kebahagiaan di akhirat.
Tujuan utama Muhammadiyah adalah juga mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.
Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata social kemanusiaan yang lebih berkemajuan dan mencerahkan alam manusia dan masyakatnya.
Itu semua kita tarik kepada lokalitas Sumbar dan wilayah adat dan budaya Minangkabau yang semua kita Muhmmadiyah dengan segenap jajaran tadi berenang dalam arus perubahan untuk selalu maju dan berkemajuan.
Sebagai Muslim, Minangkabau dan Muhammadiyah merupakan tiga tali sapilin dan tigo tunggu sajarangan yang terus menerus kita isi kepada semua yang berorientasi kepada kemajuan dan mencerahkan.
Khusus untuk pemilihan PWM yang baru marilah kita pedomani dinamika Muktamar ke 48 di Surakarta baru-baru ini 19-20 November 2022 yang sejuk, khidmat, tertib dan peroduktif.
Sejalan dengan itu berdasarkan pengalaman dan rujukan para pakar manajemen persyarikatan, paling tidak menjadi pimpinan dalam persyarikatan yang merupakan harakah atau gerakan berbasis kemandirian untu bertaawwun ini, seperti Muhammadiyah ini, paling tidak ada 5 hal yang perelu dipertimbangkan:
(1) tokoh yang cerdas, kokoh dan kuat paham keagamaannya; (2) kreatif, tidak menunggu dan ispiratif; (3) komunikatif menjalin hubungan internal dan eksternal; (3) berkarakter kokoh dan kesantunan yang tinggi; (4) mampu bekerja sama dan saling berkerja dalam aura koletif-kolegial; serta (5) mampu membangun kimesteri antara sesama untuk saling paham dan memahami kerja yang produktif.
Itulah aplikasi dari dari keperibadian kepemimpinan propetik yang sering dikutip: Siddiq, Fathanah, Amanah dan Tabligh dalam kontek memajukan dan mencerahkan ini.
Tentu saja di dalam pemilihan pemimpin di dalam Muhammadiyah tidak dikenal grasa-grusu apalagi blok-blokan dan jegal-jegalan. Semuanya berbasis keikhlasan. Oleh karena itu mari kita pedomani QS Al Maidah ayat 8
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٲمِينَ لِلَّهِ شُہَدَآءَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّڪُمۡ شَنَـَٔانُ قَوۡمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعۡدِلُواْۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan [kebenaran] karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (8)
Pada ujung Pidato Iftitah ini, Muhmmadiyah Sumbar dengan segenap jajaran lembaga dan warga Ombak nan Badabua ke Si pisau-pisau anyuik sampai ke Durian di takuak rajo, dari batas ke Sumut, Riau, Jambi dan Bengkulu, kita berterimakasih dari lubuk hati paling dalam kepada Gubenur, Bupati, Wali Kota, Camat, Wali Ngari, Wali Jorong dan Korong, Lurah dan OPD, Anggota Legislatif Nasional, Provinsi dan Daerah, serta Forkompimprov, Kab dan Kota, para filantropis, swasta, dunia usaha, tokoh dan perorangan yang telah membantu dan niscaya kami harap terus membantu Muhammadiyah Minangkau dan Sumbar dari Ranting, Canbang, Derah dan Wilayah.
Demikianlah Pidato Iftitah ini, semoga menjadi salah satu inspiras bagi Muswil kita ini. Bila ada kekurangan Muhammadiyah pada periode yang akan berkahir besok dan kesalahan dalam penyampaian Pidato Iftitah ini, tentualah tak ada gading yang tak retak, maka maaf dan rela kami minta. Kepada Allah kami minta ampun.
Nashrum minallah wa fathun karim wa basyyiril mu’minin,
Wassalamualaikum. WW.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.